Seminar dan Diskusi 9 Solusi Anti Banjir

COGANEWS.COM | Palembang – Gerakan Masyarakat Menolak Palembang Tenggelam (GMMPT) gelar seminar  mengusung tema 9 Solusi Anti Banjir di Baal Room Hotel Aston, Sabtu (22/02/2020)

Hadir sebagai Pemateri Seminar yakni Dr. Edward Saleh ( Pakar Tata Air dan Lingkungan ), Pakar Tata Ruang, Dr. H. Wijaya ( Pakar Kebijakan Publik) dan Walhi Sumsel serta Sutinah Andaryani.S.IP., M.Si sebagai moderator acara.

Sedangkan para audiens yang sempat hadir antara lain, Masyarakat berdampak banjir, Organisasi Kemahasiswaan/ Mapala, Perwakilan OSIS, Komunitas Pengiat Lingkunga dan Tokoh Masyarakat

Acara Seminar GMMPT dan Diskusi 9 Solusi Anti Banjir

Dedek Chaniago selaku Ketua Panitia Seminar dan Sekretaris GMMPT menuturkan dirinya ingin melihat lebih jauh lagi persoalan banjir yang semakin mengancam kehidupan masyarakat Kota Palembang dan sekitar nya.

“Inisiasi ini merupakan hasil diskusi bersama berbagai element masyarakat yang peduli serta mencoba bersama-sama mencarikan solusi terhadap bahaya laten banjir yang setiap saat mengancam kita semua,” ungkapnya

Menurut ia menyikapi hal itu hari ini atas nama GMMPT menggelar Seminar  yang mana dihadiri oleh berbagai kalangan yang cukup perduli yakni para aktivis,  pengamat kebijakan publik, organisasi kemahasiswaan dan beberapa tokoh masyarakat serta akdemisi.

“Pemikiran ini berupa rekomendasi, akan diberikan kepada Pemerintah Kota Palembang selaku  lembaga eksekutif dan DPRD Kota Palembang (Legislatif),” ujar Dedek.

Sementara tokoh akademisi pakar tata ruang Dr. H Wijaya menjelaskan, menurutnya bawa narasumber di sini memang betul-betul orang-orang yang berkompeten pak Edward Saleh pahami pakar tata kelola banjir kemudian Pak Hamid adalah pakar tata kelola kota

READ  Buruh PT GCG Lakukan Aksi Mogok Makan, Selama 2 Tahun Gaji Tidak dibayarkan

“Di sini saya kira ini salah satu bentuk partisipasi masyarakat dan memang betul-betul konsepsional bukan hanya bersifat sporadis sehingga ini kalau pun dibuat naskah akademik ini sudah bisa mewakili daripada unsur-unsur yang berkompeten itu karena 3 perguruan tinggi di sini saya dari UIN dari UNSRI dan Muhammadiyah itu bisa kita lakukan,” ungkap Wijaya.

Koordinator acara seminar Mushoddiq menuturkan mengenai informasi banjir dan informasi solusi bagaimana menanggulangi banjir yang terjadi saat ini diharapkan dari seminar yang ada ini masyarakat dan pemerintah bersinergi untuk mencarikan solusi yang konkrit mengenai penanganan banjir agar kedepan Palembang ini tidak terjadi banjir lagi.

“Dari informasi warga dan informasi yang cukup akurat data dari PUPR itu ada 65 titik banjir di kota Palembang namun itu tidak menjelaskan detil berapa jumlah RT yang terdapat banjir jadi Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan berdasar hasil dari kami mengunjungi titik-titik banjir untuk mengundang seminar ini diprediksi 700 kurang lebih hampir wilayah RT yang terdampak banjir,” kata Mushoddiq

Mewakili dari masyarakat peserta audiens, Risdiana berharap kepada pemerintah kota Palembang dapat merevitalisasi sungai besar maupun sungai kecil dan itu kapan akan dilakukan di Kota Palembang oleh pemerintah.

Risdiana menyebutkan untuk sungai yang bau harus ditindak lanjuti AMDAL nya agar tidak mencemari lingkungan jangan hanya fokus pada sungai Sekanak dan harus perhatikan anak sungai yang lain

READ  Koperasi TKBM Pelabuhan Seluruh Indonesia Menolak Rancangan Permanaker RI Pasal 4

“Sungai Jeruju yang terletak di Koto Batu ada cagar budaya tangga raja, itu ada lah sebuah peninggalan sejarah seharusnya pemerintah kota Palembang harus memperhatikan hal itu,” ujar Risdiana

Ada pun 9 Poin yang menjadi pembahasan Seminar Gerakan Masyarakat Menolak Palembang Tenggelam (GMMPT) sebagai berikut :

1. Dengan makin masifnya laju pembangunan yang menyebabkan air meresap ditanah ingin keluar melaju kesungai musi. Drainase harus diperbaiki dengan yang layak sesuai kapasitas air melaju.

2. Kolam Retensi/Waduk sebagai penampung air sebelum melaju ke anak sungai menuju sungai musi, mesti ditambah dan atau dinormalisasi.

3. Anak sungai yang berfungsi mengaliri air menuju sungai musi wajib dinormalisasi, selalu dibersihkan dan ditambah serta difungsikan lagi sebagaimana dulunya menjadi alat transfortasi.

4. RTH sebagaimana mandat UU wajib 30% dari luas wilayah kota, wajib dipenuhi dan jangan dialifungsikan.

5. Adakan dan perbaiki insfratsruktur seperti pompa air dan kotak sampah sesuai dengan kebutuhannya.

6. Kebijakan dan pengawasan yang ketat terhadap orang yang membuang sampah

7. Review dan tinjau ulang izin Ruko,Mall dan sejenisnya yang menyebabkan banjir.

8. Tindak tegas yang kedapatan tidak memiliki izin Lingkungan, RKL dan amdal.

9. Gerakan Menanam pohon.

@Nopri/Reza