Jaga Kondusifitas Pemuda Lintas Agama Sumatera Selatan PELITA SUMSEL Jaga Puluhan Gereja di Sumatera Selatan

Palembang|Coganews.co.id-Pemuda Lintas Agama (PELITA) Sumatera Selatan menjaga kondusifitas dengan mengamankan puluhan gereja di Sumatera Selatan dalam rangka Perayaan Hari Besar Umat Kristiani, Perayaan Paskah mulai Kamis, 1 April 2021 sampai Minggu, 4 April 2021. Pemuda Lintas Agama (Pelita) Sumsel merupakan kumpulan berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Pemuda Lintas Agama (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu) yang ada di Sumatera Selatan. OKP yang tergabung dalam PELITA Sumatera Selatan yaitu GP Ansor, GAMKI, Pemuda Katolik, Gemabudhi, Peradah, GMKI, PMKRI, KMHDI, Pemuda Batak Bersatu (PBB), dan IPTI.

Beberapa hari sebelumnya Pemuda Lintas Agama Sumatera Selatan (PELITA SUMSEL) telah melakukan silaturahmi ke beberapa Tokoh Agama seperti Silaturahmi ke Bapak Pdt. Oloan Nainggolan, S.Th., Ketua Umum PGI Wilayah Sumatera Selatan dan Bapak Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ., Uskup Agung Palembang. Silaturahmi ini menerangkan niat mulia Pemuda Lintas Agama yang ada di Sumatera Selatan bergabung untuk membantu POLRI/TNI menciptakan suasana kondusif dengan mengamankan gereja di Sumatera Selatan.

Efran Hutapea, dari DPD GAMKI Sumsel dan juga sebagai Koordinator Aksi melaporkan bahwa, “kegiatan pengamanan Gereja dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) sudah berjalan baik mulai dari Kamis, 1 April 2021 sampai hari ini, 2 April 2021, semoga akan berjalan baik sampai Minggu, 4 April 2021. Ini lah wujud nyata kita berkontribusi untuk negeri dan kami menurunkan ratusan kader untuk mengamankan gereja di Kota Palembang hingga penjuru Sumatera Selatan. Kegiatan ini membantu POLRI/TNI dalam menciptakan suasana yang aman dan sejuk, bahwa kami tidak takut dengan aksi teror dan kami bersatu melawan itu.”

READ  FENOMENAL " 2 T" AKANKAH JADI ANTI KLIMAKS SANG SINTERKLAS ?

“Kita dengan teman-teman lintas agama (Pemuda Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu) sudah bagi tugas kemarin (01/04/2021) 15 Gereja yang ada di Kota Palembang, beberapa gereja di Kota Prabumulih, beberapa gereja di Kabupaten OKI, beberapa gereja di Kabupaten OKU Timur, beberapa gereja di Kota Lubuklinggau, beberapa gereja di Kabupaten Musi Rawas dan sebagainya. Alhamdulillah hari ini sampai detik ini pun bertugas bersama-sama untuk hadir secara fisik memberikan dukungan bukan saja secara moral,” ujar Momon Wahyudi, Ketua GP Ansor Palembang.

“Dengan mengedepankan semangat kebersamaan,
aksi ini menyampaikan pesan bahwa kita tidak takut dengan mensupport secara fisik menjaga kekondusifitasan Perayaan Hari Jumat Agung, Hari Raya Umat Kristiani. Kami, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sangat mensupport secara moril dan keberagaman ini selalu terjaga agar Sumatera Selatan tetap Zero Conflict. Karena belum lama ini kita telah menyaksikan bahwa ada orang dan kelompok yang telah mengganggu ketentraman hidup umat beragama dengan melakukan pengeboman Gereja Katedral Makassar. Terus terang kami sangat prihatin dan mengutuk keras aksi ini karena tindakan Pengeboman ini mencerminkan merupakan tindakan yang bukan mewakili agama manapun. Makanya kali ini kami hadir di sini hari ini untuk menjaga keberagaman umat beragama,” tambah Momon Wahyudi, Ketua GP Ansor Palembang.

Menurut Apriadi Sinaga, Sekretaris DPD Pemuda Batak Bersatu Sumatera Selatan menyatakan, “Aksi kami kali ini bukan mau mengambil peran sistem keamanan yang sudah menjadi rana wewenangnya POLRI maupun TNI. Yang pasti kami kali ini menunjukkan kepada Dunia khususnya Kota Palembang bahwa hari ini solidaritas kebersamaan di Kota Palembang masih solid dan kuat. Kami memberikan sinyal kepada siapapun pelaku teror jangan ganggu Kota Palembang karena kami organisasi pemuda siap bersama-sama melawan aksi teror. Harapan kami kedepan semangat yang ada di Kota Palembang ini yang digawangi, didorong dan dibawa oleh saudara tua kami, GP Ansor, Banser NU, GAMKI, Pemuda Katolik, Gemabudhi, Peradah, GMKI, PMKRI, KMHDI, dan IPTI bisa, diikuti di tempat-tempat lain. Semoga dengan semangat kebersamaan dan semangat pluralisme yang kita junjung tinggi ini bisa sedikit membantu mengurangi faham-faham radikalisme karena sudah terbiasa dengan orang-orang dan suasana-suasana yang berbeda. Kami meyakini bibit itu muncul ketika sebuah komunitas tidak terbiasa dengan ruang-ruang perbedaan. Kegiatan ini kita biasakan dengan kegiatan rutin bukan hanya kegiatan simultan antar umat beragama, pemuda lintas agama. Hal ini sudah dimulai beberapa hari lalu dengan silaturahmi Bapak Pdt. Oloan Nainggolan, S.Th., Ketua Umum PGI Wilayah Sumatera Selatan sekaligus Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel dan Bapak Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ., Uskup Agung Palembang.

READ  PLN Journalist Award Kembali Dibuka, Mengulik Transisi Energi dari Sudut Pandang Jurnalis

Untuk kami sendiri dari Hindu kami mengucapkan turut berdukacita atas apa yang telah terjadi kepada saudara/i kita, artinya ini bukan dukanya Umat Kristiani saja tapi juga dukanya Hindu, dukanya kita bersama. Apa yg memang terjadi itu dari orang yg tidak memiliki agama. Ayo bangun persatuan dan kesatuan,” tutup I Wayan Sugita.