Momen Idul Fitri 1443 H, Masyarakat Batu Gajah Diajak Menyongsong Kemenangan di Masa Depan

Coga News166 Dilihat

Batu Gajah, MURATARA – Mentari terbit membawa sejuta harapan, burung-burung mengepakkan sayapnya dengan penuh kebahagiaan, takbir bergema di seluruh penjuru kehidupan. Hari ini telah tiba hari Kemenangan 1 Syawal 1443 Hijriah, bagi kita sekalian.

Hari ini, Senin (02/05/2022) tampak antusias bersuka cita masyarakat Batu Gajah Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara melaksanakan shalat Id berjamaah yang diimami oleh Ustadz Agusti Arafat salah seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Muratara yang dilanjutkan dengan khatib oleh Ustadz Dandi Nazor, Pengurus Majelis Atthohir Sumsel yang bertempat di Masjid yang penuh sejarah Masjid Al Bayyinah, pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.

Terpantau tahun ini seluruh masyarakat desa Batu Gajah menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 dengan kebahagiaan suka cita tak terlukiskan, terlihat jama’ah yang membludak sampai ke rumah-rumah warga di sekitar Masjid.

Dalam sambutannya Pengurus Masjid Ketua Sasli Rais, Sekretaris Ilham Syahril, Bendahara Alvian melalui Ketua Masjid menyampaikan,

Alhamdulillah, tahun ini lebaran kita sudah melihat Masjid kito terus berbenah dan berubah. Semunya tidak lepas dari kontribusi kita semua. Maka dari itu, untuk melakukan kemajuan tidak akan bisa dengan satu, dua atau tiga orang saja, namun perlu kontribusi kita semua.

Kedepannya Masjid ini akan kita jadikan pusat kemajuan dusun kito!”.

Kemudian didalam uraian khutbah nya, Ustadz Dandi Nazor yang juga Pengurus BADKO HMI Sumbagsel menyampaikan khutbah khusus yang berjudul, “Memaknai Idul Fitri dalam Mewujudkan Batu Gajah Desa SURGA”.

Ia menyampaikan bahwa, “Idul Fitri tahun ini tampak istimewa dan sangat berbeda, khususnya di Indonesia dimana ada 85 juta saudara-saudara kita yang ingin melepas rindu lebaran dengan mudik pulang kampung. Setelah dua tahun lamanya, kita dipisahkan oleh pandemi yang bentuknya sangatlah kecil bahkan tak terlihat namun mengubah semuanya, inilah salah satu kekuasaan Allah. Teruntuk para dulur dari Tanah Rantau baik dari Jakarta, Jabodetabek, Palembang, Aceh, Medan, Padang, Lubuklinggau dan dari jauh-jauh ahlan wa Sahlan di dusun laman tercinta, salam seduluran Galo, jangan bangun jarak dengan masyarakat sekitar, mari kita rayakan hari kemenangan ini dengan berbagi cerita dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga, sanak famili dan tetangga. Karena ini adalah kunci kemajuan kita.

READ  'Bejaju Untuk Kemajuan Dusun', Saatnya Raih Kemenangan di Idul Fitri: Halal Bihalal Tokoh Pemuda Gaet Tokoh Masyarakat Batu Gajah, Simak Hasil nya

Kini kita beridul fitri. Kembali suci, laksana bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.
Bapak Ibu, kita berdoa semoga puasa, taraweh, tadarusan, zakat fitrah,zakat mal, qiyamullail dan seluruh rangkaian ibadah selama Ramadhan selama ini diterima oleh Allah SWT sehingga kita meraih capaian laallakum tattaqun… Sehingga kito masuk surgo galo-galo..

QS. Ar-Rum Ayat 30

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam) dalam keadaan lurus. Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atasnya. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Rum [30]: 30).

Dengan beridul fitri, kita harus sadar bahwa asal kejadian kita dari tanah, QS. As-Sajdah Ayat 7:
الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ

Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.

Kita semua lahir, hidup dan akan kembali dikebumikan ke tanah.

Dari bumi Kami menciptakan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu untuk dikuburkan dan darinya Kami akan membangkitkan kamu pada kali yang lain. (QS. Thaha [20]: 55).

Kesadaran bahwa asal kejadian manusia dari tanah, harus mampu membangun persatuan dan kesatuan serta kekuatan kita untuk Memajukan Tanah Kelahiran kita tercinta.

Tanah kelahiran tempat para orangtua melahirkan kita dengan penuh keringat, airmata bahkan taruhan nyawa. Tanah kelahiran yang telah membesarkan kita dengan segala cerita dan sejarah.

Alhamdulillah, saat ini dusun kito terus berbenah, indah, terarah dan diridhai Allah . Masjid tuo kito yang penuh sejarah bagi Bapak Ibu dan teman-teman sekalian sudah tampak banyak berubah,terutama saudara-saudara kita yang dari perantauan bisa melihat dan merasakan secara langsung, ini juga bukti potensi untuk maju di Tanah Kelahiran kita begitulah kuat.

READ  Tim Verifikasi Lapangan BNPB Kunjungi Kabupaten Muba


Di hari Kemenangan ini mari kita Songsong masa depan generasi anak-anak dusun kito yang berjaya. Mungkin selama ini kita sudah gerah dengan segala manuver, situasi dan kondisi yang ada, maka dengan izin Allah kita sepenuh hati biidznillah bersatu padu mengangkat namo dusun kito dengan pemikiran-pemikiran yang maju. Kita berdoa di Hari Kemenangan ini semoga kedepan dusun kita akan dianugerahi Pemimpin yang hadir ditengah-tengah masyarakat, menjadi suri tauladan, beriman dan bertakwa, takut kepada Allah SWT. Aamiin…

Kito patut berbangga dibawah kepengurusan Masjid yang kini, dibawah kepemimpinan Mak Nang Rais, Wak Mesor, kak Ilham Syahril, Sek Yan, kak Idrus dan pengurusan lainnya sudah banyak energi positif yang kita rasakan. Kalau dulu di masa kerajaan Dinasti Abbasiyah, Dinasti Umayah dan Peradaban Islam di Andalusia Spanyol, Masjid menjadi episentrum pusat kemajuan peradaban. Kita ingin menangkap energi ini di desa kita, agar bukan tidak mungkin akan lahir para Hafidz Qur’an seperti Syekh Al Misry, Da’i Da’iyah seperti Ustadz Syofwatillah Mohzaib, Ulama sekaligus Umara seperti Ustadz Inayah dan Aparat Negara seperti AKBP Ferly Rosa Putra dari dusun Batu Gajah tercinta.

Barang siapa yang membangun masjid, walaupun sekecil lubang untuk burung bertelur, maka Allah SWT akan membangunkan untuk dia sebuah istana di dalam surga” (Hadis Riwayat Ibnu Majah).

Marilah dengan hati terbuka, dengan dada yang lapang, dan dengan muka yang jernih, serta dengan tangan terulurkan, kita saling memaafkan, sambil mengibarkan bendera as-Salam, bendera kedamaian dan kemajuan di tanah kelahiran kita tercinta, minal aidin wal fa idzin, mohon maaf lahir dan batin.

Terkhusus bagi generasi Milenial atau anak-anak muda di dusun kito, awak ingin menyampaikan “Syubbanul yaum rijalul ghad“, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Mari jangan sampai anak-anak Mudo menjadi beban kedua orang tua, masyarakat,bangsa dan negara. Tutupnya.

(Danaz)