Bismillahirrahmanirrahim
Pondok Pesantren memiliki sejarah panjang, beragam pendapat seputar muncul nya model pendidikan Islam yang mengkombinasikan aspek ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
Beragam pendapat terkait kapan pastinya sistem pendidikan Pesantren eksis di “Bumi Basah Tanah Tak Berdebu” ini. Tulisan sederhana ini tidak mengupas itu. Namun demikian bahwa diyakini Pesantren pertama muncul pada maa Sunan Ampel (Raden Rahmat) pada saat berkuasanya Prabu Kertawijaya Majapahit.
Pesantren diperkirakan muncul pada abad ke 14 ditandai dengan berdirinya pesantren pertama pada masa itu, Sunan Ampel
(Raden Rahmat).
Pesantren mengalami perkembangan pesat pada abad ke 19, utamanya di Pulau Jawa, meluas hingga ke Sumatera dan Kalimantan. Seiring perkembangan zaman, Pesantren mengalami transformasi dalam segala bidang dan semua sektor.
-888-
Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan ini, semakin tua semakin elok dan menarik. Dengan Usia yang matang otomatis telah banyak menumpuk pengalaman manis pahit dan manis lagi hingga akhir zaman.
Narasi di atas tidak pula berlebihan datar dan wajar karena berlandaskan fakta dan data. Itu sekaligus bermakna do’a, harapan dan rasa bangga sebagai anak bangsa yang mencintai dunia pendidikan yang berbais Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
Menurut informasi langsung dari Pimpinan Ponpes Al-Ittifaqiah (PPI) Fadhilatus Syeikh KH.Mudrik Qori bahwa Perayaan Haflah tahun ini jatuh pada hari Senin, 23 Juni 2025.
Seperti biasanya Haflah selain penanda akhir tahun proses belajar-mengajar tentu akan ada laporan umum dalam bentuk expose capaian-capaian 1 tahun terakhir. Boleh jadi akan ada lompatan, kabar baru yang menggembirakan, karena tradisi Haflah Ponpes atau perayaan besar ini akan menampilkan perjalanan satu tahun musim belajar di Pondok.
PPI hasil besutan atau pendirinya Fadhilatus Syeikh KH.Ahmad Qori Nuri pada 10 Juli 1967. Seiring era reformasi terus melejit, melesat seperti anak panah keluar dari busurnya dan tepat fokus pada sasaran.
Tuhan telah berkehendak PPI dibawah asuhan dan kepemimpinan Fadhilatus Syeikh KH.Mudrik Qori seakan menemukan momentumnya. Dengan dibekali ilmu yang mendalam dibalut dengan berbagai pengalaman serta akses dan relasi yang luas dikelola dan ditata secara penuh familier namun tetap profesional dan bertanggung jawab.
Dengan tangan dinginnya Beliau yang Low Profil tapi Hight Profit. PPI sungguh menjadi Garda terdepan, dan role model Pesantren yang mengkombinasikan konsep “Dunia hasanah dan Akhirat hasanah” Ilmu dunia dikejar dan ilmu akhirat tidak lupakan.
*Prestasi PPI*
Dari profile PPI telah mengexpose prestasi yang prestisius. Antara lain :
1. Go Internasional tahun 1997.
2. Pesantren Unggulan Nasional sejak tahun 1999
3. Masuk 20 Pesantren berpengaruh dari 32.000 Pesantren tahun sejak tahun 2015
4. Terbaik no.1 di Sumatera Selatan sejak 2017
5. Pesantren Inovatif tahun 2020
6. Pesantren paling cepat kemajuannya.
PPI hingga kini jumlah santri tidak kurang dari 8000, memiliki Alumni tersebar di seluruh Indonesia, yang tercatat sebanyak 31.488
Hafidz – Hafidzah 4.412. Alumni yang diterima di Universitas dalam negeri sebanyak 5.154 dan yang diterima Universtas Luar Negeri sebanyak 1.105. Ini semua aset berharga di luar aset tak bergerak.
Pesantren yang punya mimpi besar ini juga sebagai aset bangsa yang kudu didorong untuk terus maju dan berkembang serta mampu beradaptasi sesuai jaman.
Mimpi besar namun tetap realistis itu terjawab dengan mega proyek pembangunan yang dikenal dengan ISCI (Internasional Smart City of Al-Ittifaqiah) ISCI merupakan kawasan terpadu bernuansa Edu Wisata dan Wisata Religi.
Tidak berhenti disitu kejutan lainnya dari PPI ini, memiliki Perguruan Tinggi Islam dan pembibitan kader Ulama, memiliki banyak Usaha Bisnis. Dengan didukung 887 SDM orang dan 479 pars tenaga pendidik serta didukung pula ole 398 karyawan yang berkhidmat secara profesional. SDM ini sekaligus berfungsi sebagai tenaga pendidik, pengasuh
PPI meskipun disibukkan oleh persoalan tehnis managemen karena sudah pasti mengurus Pendidikan Pondok Pesantren tantangan lebih besar, berat. Tidak sama dengan mengurus Maskapai Penerbangan atau mengurus Peternakan Sapi atau Toko Serba ada. Untuk itu kudu memiliki tekad kuat dan kommitmen tetap on the track tetap tidak lupa dengan visi, misi dengan Tujuan umumnya, yakni mencetak kader ulama intelektual dan intektual ulama yang bertanggung jawab untuk berdakwah dan syiar Islam serta dalam pembangunan bangsa dan negara.
Dengan tujuan khusus, menyiapkan santri dan santriwati menjadi Insan Kamil yang beriman dan bertaqwa, berakhlak karimah dan cinta tanah air dan seterusnya.
-888-
Momentum Haflah yang ke-58 ini juga akan banyak mengagendakan acara yang yang spektakuler, mulai dari jumlah santri dan santri wati, jumlah Dewan Guru, Hafidz/Hafidzah prestasi- prestasi lainnya yang bikin bangga sebagai anak bangsa.
Laporan resmi Ponpes Al-Ittifaqiah pada Haflah tahun 2024 yang lalu sebanyak 98 orang lulusan Al-Ittifaqiah tahun 2024 sudah diterima langsung di Universitas Al-Azhar Mesir
ini sebagai prestasi sekaligus prestise yang membanggakan.
PPI yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini memiliki *Visi* yang tidak kaleng-kaleng, yaitu : Mewujudkan PPI sebagai pusat pendidikkan Islam yang unggul, pusat dakwah Islam yang unggul, pusat pengembangan masyarakat yang dan pusat penebaran rahmat semesta yang unggul.
Jika diperas hingga keluar saripati visi PPI menjadi “Center of Exellence” pusat ke unggulan. Tidak keliru dan sudah tepat dengan menetapkan visi yang keren itu, sebagai titik fokus kini esok dan lusa. Sesuai visi PPI sudah membuktikan kinerja dan sepak terjang di bidang pendidikan yang unggul dan sukses.
PPI yang berorientasi pada keberpihakan kaum tertindas. Dengan mengacu pada prinsip : Idependensi, Pembaharuan dan keterbukaan. Dengan kerang ka berfikir dan prinsip kerja di atas membuat PPI semakin maju dan terus melaju menuju tepat sasaran, dan tidak melenceng dari Garis-Garis Besar Haluan Pendidikkan (GBHP) yang telah disepakati dan ditetapkan bersama, internal PPI.
Pendidikkan di era digital akan semakin menuntut inovatif dan kreatif berbasis nilai sebagaimana rekomendasi UNESCO Tahun 2023 tentang “Pendidikan holistik berbasis nilai”.Adaptasi kontekstual, Madrasah dan Pesantren misalnya dengan strategi “Transformasi Kitab Kuning menjadi Textbook Epistimologi Terpadu”. Contoh : Syarah Aqidah Al-Tahawiyyah diperkaya dengan diagram Matrix Tauhid fisika kuantum.
Implementasi pendidikkan model ini bukan sekedar reformasi pendidikkan melainkan rekayasa pendidikan peradaban yang unggul. Karena “Krisis peradaban hanya teratasi dengan pendidikan yang menyinari hati dan akal secara seimbang.
Penutup.
Semua cita-cita yang telah diimplementasikan terwujud dan sukses itu karena ridho Allah SWT.
Pekerjaan berat dan menantang selanjutnya adalah merawat dan memeliharanya. “Bukankah perjalanan ribuan kilo meter itu dimulai dari langkah pertama dan gedung tinggi menjulang juga dibangun dari satu bata” Artinya Kesuksesan yg telah diraih kudu terus dipertahankan.
Kesuksesan merupak buah keberkahan. Kesuksesan bukan pula akhir dari sebuah perjuangan dan pengabdian. Berapa banyak yang tak mampu bertahan menuju husnul khatimah.
والله اعلم بالصواب
C21062025,Tabik🙏.
#Selamat dan Sukses Haflah ke 58 PPI